CARI DI SINI !

Google

Sunday, September 14, 2008

MEMBANGUN KEPRIBADIAN MAHASISWA YANG MAGNETIS

Kunci sukses dalam membina mahasiswa, membangun hubungan antar mahasiswa dalam sebuah interaksi diarahkan pada tingkat perhatian kita kepada karakteristik individu mahasiswa. Karekater inlah yang biasanya dimanfaatkan dalam mengelola persoalan-persoalan yang mungkin tuimbul dalam lingkup unit kegiatan[UKM]—Unit Kegiatan Mahasiswa, mulai dari persoalan yang amat sumir hingga persoalan yang amat rumit.
Kenyataan inilah yang harus diupayakan suatu bentuk startegi agar didalam interaksi organisasi dapat dicapai dengan sempurna. Guna mencapai tujuan, maka diperlukan strategi dalam bentuk perilaku keteladanan, yang biasanya dikatkan dengan bentuk kepribadian yang simpatik, dan acapkali disebut dengan kepribadian yang magnetis .


STRATEGI AIDDAS

ATTENTION/ PERHATIAN:
Startegi ini menekankan pada suatu wilayah afeksi yakni bagaimana seorang-orang memberikan atensinya terhadap orang lain. Bentuk sederhana ketika seorang-orang menghafal hari ulang tahun temanya .
Atensi diberikan ketika kondisi yang ekstrem, misalnya pada saat yang bahagia atau pada saat yang kurang menyenangkan.
Adapun bentuk atensi dapat berupa verbal atau kata-kata, atau hadiah. Atensi juga dapat diwujudkan dalam penguatan [reinforcement] ketika seorang-orang melakukan perbuatan terpuji.

INTERST:
Minat seorang mahasiswa yang diketahui sejak dini akan mudah dikembangkan dan diarahkan, sehingga potensi yang dimiliki akan dapat dilipatgandakan, yang pada akhirnya dapat dijadikan alat pemicu keberhasilan.
Dengan mengetahui minat dapat dijadikan titik tolak organisasi melakukan penyesuaian ketika melakukan penempatan [replacement], atau memberikan peran terhadap seorang-orang

DESIRE /HASRAT:
Sebagai anggota organisasi akan lebih senang manakala setiap ide atau gagasannya mampu mewarnai organisasi. Disamping memperoleh kebanggaan diri anggota organisasi merasa bahwa hasratnya dapat terwadahi.
Hasrat seorang anggota organisasi yang terperhatikan akan sukarela memberikan pengabdian terbaiknya, karena merasakan bahwa tujuan organisasi seirama dengan hasrat yang dimilikinya.

DECISION/PENGAMBILAN KEPUTUSAN:
Sebuah keputusan yang dimbil harus didukung oleh segenap informasi yang lengkap dan akurat. Oleh karenanya keputusan yang diambil harus melibatkan seluruh anggota organisasi .
Semakin lengkap dan akurat sebuah informasi yang diberikan, maka sebuah keputusan semakin mendekati kepastian, dan sebaliknya bila informasi yang diberikan kurang lengkap dan kurang akurat [invalid], maka ekeputusan justrau akan menghasilkan konflik.

ACTION/KERJA NYATA:
Sebuah keteladanan adalah contoh nyata yang mampu menggerakkan semangat para anngota keluarga. Keadaan ini harus disadari bahwa dalam manajemen sumber daya keluaraga keteladanan adalah modal utama daya penggerak keluarga.

SATISFACTION/KEPUASAN:
Dalam interaksi tidak pernah lepas dari persoalan konflik, karena konflik tumbuh dan berkembang dalam organisasi. Sepctrum perkembangannya seirama dengan perkembangan organisasi. Konflik inilah yang perlu dikendalikan, karena tujuan akhir pengendalian konflik adalah terciptanya sebuah kepuasan.
Kepuasan dalam organisasi selalu diawali dengan keinginan menghilangkan hambatan interaksi, sehingga nir penghambat [zero defect/ nir kecacatan, zero complain/ nir keluhan, dan zero accident/ nor kecelakaan.

No comments: