CARI DI SINI !

Google

Monday, March 3, 2008

PLANNING EVENT ORGANIZATION

Kekuatan sebuah organisasi sangat ditentukan oleh ketajaman sebuah perencanaan/program, sekaligus daya dukung kemampuan dalam menempatkan perioritas program. Mulai dari program yang strategis sifatnya hingga program yang bersifat operasional. Kekuatannya akan berlipat manakala program yang diancangkan didukung dengan kemampuan managerial dengan sederetan kekuatan sumber daya manusia yang tangguh.
Dalam lingkup organisasi, misalnya oragnisasi pelatihan, hingga peramu kegiatan [event ornanization], sebenarnya harus memiliki sumber daya manusia yang siap kembang, artinya potensio yang ada tinggal digerakkan pada level yang “smart” (cerdas). Kecerdasan organisasi inilah yang mampu mengkondisi lahirnya sebuah program yang cerdas. Yakni sebuah program yang memiliki makna EER [ Efektif Efisien dan Rasioanal].
Perencanaan yang hanya menempatkan kemampuan “eratic” (tambal sulam) dapat dikatakan perencanaan yang tidak cerdas, akibatnya akan menimbulkan perilaku menyimpang (disfuctional behavior). Bentuk penyimpangan ini didahului oleh bentuk patologi kerja, yang acapkali disebut dengan “prokrastinasi” atau menunda pekerjaan. Inilah suatu bentuk realitas sosial yang sering hadir dalam kehidupan organisasi.

Menuju Planning yang “smart”
Erencanaan merupakan akumulasi dari sebuah gagasan yang memerlukan kemampuan penjabaran yang rinci, sehingga program memiliki daya sentuh langsung, dan tidak “Platonis/otophis”, namun program dituntut untuk lebih aplikatif dan mendarat.
Program yang mendarat dapat dilihat dari kaidah “WARUNG-JAMU” [waktu, ruang jumlah dan mutu ]. Walaupun sebuah perencanaan dirancang dengan baik, namun menelan biaya yang sangat besar yang tidak sesuai dengan hasil yang ditargetkan, apalagi memrlukan waktu yang lama, maka dapat dinyatakan sebagai perencanaan yang kurang cerdas.
Menuju perencaan yang cerdas maka harus dicermati beberapa kiat berikut :
ý Siapkan sebuah system yang selaras dengan program yang diancangkan melalui pendekatan sistem [system approach]
ý Gunakan logika EER (efektiff- efisien dan rasional) yang mengarah pada tingkat paling ekonomis dan paling mudah dilakukan. Manifesnya adalah bentuk penyederhanan program.
ý Lakukan keseimbangan metodik dengan teknik pelaksanaan yang selaras dengan program.
Dengan kiat tersebut maka sebuah program akan lebih mudah dicerna, sehingga kesiapan antisipasi dapat dilukukan secara dini. Artinya bila terdapat kebuntuan dalam pelaksanaan telah tersedia laternatif-alternatif penyelesesaian.
Ingin tahu lebih dalam Klik "PLAN"
Ingin Bahan tayang dalam format ppt Klik "Event"

No comments: